Jalur (tes) khusus yang bakal dilaksanakan Pemkot Malang memberikan peluang bagi para guru tidak tetap (GTT) yang mengajar di sekolah negeri untuk menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS).
Kabid Fungsional Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan (Diknas) Kota Malang Zubaidah, Selasa, mengatakan, saat ini masih tercatat ada sekitar 900 orang GTT yang mengajar di sekolah negeri dan mereka berpeluang untuk menjadi CPNS.
"Ratusan GTT tersebut merupakan GTT yang masuk kategori ring II, karena GTT yang masuk ring I sudah diangkat menjadi PNS semua. GTT kategori ring II tersebut adalah mereka yang mengajar selama satu tahun sejak tahun 2005," katanya.
Ia mengemukakan, jadwal tes khusus bagi ratusan GTT tersebut tergantung dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Malang. Namun, yang pasti digelar tahun ini juga.
Menurut dia, sesuai Surat edaran (SE) Kementerian Aparatur Negara (Kemenpan), sekolah dilarang mengangkat GTT. Jika tetap melakukannya karena kekurangan guru, bisa melalui sistem kontrak.
Hanya saja, katanya, pihak sekolah juga harus menjelaskan jika diterimanya GTT sebagai tenaga kontrak tersebut bukan berarti nantinya bisa menjadi CPNS secara otomatis.
Lebih lanjut Zubaidah yang akrab dipanggil Ida itu mengatakan, dari ratusan GTT yang mengikuti tes khusus tersebut pasti ada yang gagal. Bagi mereka yang gagal, sebaiknya mulai memikirkan untuk mencari sekolah swasta sebagai tempat mengajar.
Sebab, tegasnya, sekolah-sekolah negeri tersebut secara bertahap juga akan diisi oleh guru-guru yang sudah berstatus PNS. Dengan memilih sekolah swasta sebagai tempat mengajar, paling tidak masih ada harapan untuk mendapatkan SK pengangkatan sebagai guru tetap sekolah atau yayasan.
"Kami berharap para GTT ini sudah mulai mencari alternatif sekolah-sekolah swasta sebagai tempat mengajar, sebab tidak semua GTT bisa diterima sebagai CPNS melalui jalur tes khusus ini. Kami memang belum tahu berapa kuotanya, namun jelas tidak mungkin diterima semua," tegas Ida.